PMI PROVINSI NTT MOBILISASI RELAWAN PMI FLORES TIMUR DAN SIKKA

FLORES TIMUR, NTT.- PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap memobilisasi relawan PMI Kabupaten Flores Timur dan Sikka untuk merespon Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur yang saat ini statusnya meningkat menjadi Level SIAGA.

Informasi yang diterima dari Kepala Divisi Pelayanan PMI Provinsi NTT, Adrianus Jeharun, Senin (01/01/2024) jam 19.06 WIB disebutkan data sementara pengungsi di Desa Pululeru, Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, jumlah : 193 orang terdiri dari laki-laki: 93 orang dan perempuan 100 orang. "Dari jumlah tersebut terdapat balita 6 orang, lansia: 7 orang, sakit 28 orang karena alergi, batuk, sakit gigi, lansia dan lambung serta ibu hamil 2 orang," katanya.

Sementara pengungsi dari Desa Dulipali, dengan jumlah 199 kepala keluarga (KK) atau jumlah jiwa 738 orang, yang mengungsi sekira 678 jiwa. Diantaranya, ibu hamil 7 orang, disabilitas 3 orang (netra), balita 5 orang, lansia 167 orang. Sedangkan data pengungsian di beberapa lokasi lainnya, Nuke (33 KK), Bungawolon (25 KK), Boru (30 KK), Dulipali (11 KK), Hikong (18 KK) dan Kringa (7 KK). "Tempat pengungsian tersebar di rumah warga, Pos Posyandu, Kantor Camat Wulanggitang, Polsek Wulanggitang," ungkapnya.

Diinformasikan pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dengan Badan Vulkanologi untuk memastikan perkembangan status Gunung dan menyiapkan logistik yang dibutuhkan masyarakat, khusui pengungsian. "Untuk PMI NTT, kami akan koordinasi dengan PMI Flores Timur terkait perkembangan situasi dan meng-update data pengungsi danĀ  berkoordinasi dengan PMI Sikka untuk memantau pengungsi yang mengarah ke wilayah Sikka serta menyiapkan logistik pendukung guna memudahkan akses ke wilayah pengungsian. Kebutuhan saat ini, masker, hygiene kit, family kit, baby kit, terpal serta kebutuhan ibu hamil dan menyusui termasuk kebutuhan air bersih untuk mendukung kegiatan di pos pengungsian sementara," paparnya.

Adrian mengungkapkan pula kendala yang dialami PMI NTT diantaranya, kesulitan dalam melakukan koordinasi karena PMI Flores Timur karena ketiadaan staf markas dan jika logistik dikirim dari Kupang, membutuhkan waktu 3-4 hari menggunakan kapal laut yang disesuaikan dengan jadwal Kapal menuju Larantuka serta ada informasi bahwa Penerbangan ke Larantuka dan Maumere untuk sementara dihentikan karena dampak kabut tebal. "Rencana Tindak Lanjut, PMI Flores Timur Besok, 02 Januari 2024 akan melakulan assesmen ke lokasi terdampak, PMI Sikka siap mendukung respon dan assesmen. sedangkan PMI NTT akan melakukan koordinasi dengan PMI Flores Timur, PMI Sikka untuk siap mendukung respon dan lintas sektor untuk mengupdate informasi," pungkas Adrian.***

BERITA TERBARU

PMI PROVINSI NTT MOBILISASI RELAWAN PMI FLORES TIMUR DAN SIKKA

FLORES TIMUR, NTT.- PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) siap memobilisasi relawan PMI Kabupaten Flores Timur dan Sikka untuk merespon Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur yang saat ini statusnya meningkat menjadi Level SIAGA.

Informasi yang diterima dari Kepala Divisi Pelayanan PMI Provinsi NTT, Adrianus Jeharun, Senin (01/01/2024) jam 19.06 WIB disebutkan data sementara pengungsi di Desa Pululeru, Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, jumlah : 193 orang terdiri dari laki-laki: 93 orang dan perempuan 100 orang. "Dari jumlah tersebut terdapat balita 6 orang, lansia: 7 orang, sakit 28 orang karena alergi, batuk, sakit gigi, lansia dan lambung serta ibu hamil 2 orang," katanya.

Sementara pengungsi dari Desa Dulipali, dengan jumlah 199 kepala keluarga (KK) atau jumlah jiwa 738 orang, yang mengungsi sekira 678 jiwa. Diantaranya, ibu hamil 7 orang, disabilitas 3 orang (netra), balita 5 orang, lansia 167 orang. Sedangkan data pengungsian di beberapa lokasi lainnya, Nuke (33 KK), Bungawolon (25 KK), Boru (30 KK), Dulipali (11 KK), Hikong (18 KK) dan Kringa (7 KK). "Tempat pengungsian tersebar di rumah warga, Pos Posyandu, Kantor Camat Wulanggitang, Polsek Wulanggitang," ungkapnya.

Diinformasikan pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dengan Badan Vulkanologi untuk memastikan perkembangan status Gunung dan menyiapkan logistik yang dibutuhkan masyarakat, khusui pengungsian. "Untuk PMI NTT, kami akan koordinasi dengan PMI Flores Timur terkait perkembangan situasi dan meng-update data pengungsi danĀ  berkoordinasi dengan PMI Sikka untuk memantau pengungsi yang mengarah ke wilayah Sikka serta menyiapkan logistik pendukung guna memudahkan akses ke wilayah pengungsian. Kebutuhan saat ini, masker, hygiene kit, family kit, baby kit, terpal serta kebutuhan ibu hamil dan menyusui termasuk kebutuhan air bersih untuk mendukung kegiatan di pos pengungsian sementara," paparnya.

Adrian mengungkapkan pula kendala yang dialami PMI NTT diantaranya, kesulitan dalam melakukan koordinasi karena PMI Flores Timur karena ketiadaan staf markas dan jika logistik dikirim dari Kupang, membutuhkan waktu 3-4 hari menggunakan kapal laut yang disesuaikan dengan jadwal Kapal menuju Larantuka serta ada informasi bahwa Penerbangan ke Larantuka dan Maumere untuk sementara dihentikan karena dampak kabut tebal. "Rencana Tindak Lanjut, PMI Flores Timur Besok, 02 Januari 2024 akan melakulan assesmen ke lokasi terdampak, PMI Sikka siap mendukung respon dan assesmen. sedangkan PMI NTT akan melakukan koordinasi dengan PMI Flores Timur, PMI Sikka untuk siap mendukung respon dan lintas sektor untuk mengupdate informasi," pungkas Adrian.***