Membangun Masyarakat Tangguh Bencana

MEMBANGUN Masyarakat Aman & Tangguh Bencana (MANTAB) merupakan satu kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam program pengurangan risiko bencana. Program ini menjalankan kampanye edukasi tentang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana banjir dan longsor yang ditujukan ke sejumlah komponen masyarakat. PMI di dua daerah yang menjalankan program ini yaitu Tanggamus di Provinsi Lampung dan Manggarai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim PMI bersama Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) menggapai beberapa kalangan di komunitas seperti komunitas sekolah, komunitas tani, keluarga, dan sejumlah tokoh masyarakat. 

Tujuan dari kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, serta melihat adanya perubahan perilaku masyarakat berkaitan dengan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko. SIBAT atau relawan berbasis masyarakat yang ada di desa-desa target menggunakan pendekatan pelibatan masyarakat dan akuntabilitas (Community Engagement and Accountability). Hal ini termasuk untuk mendapatkan umpan balik masyarakat terkait kegiatan program. Kegiatan kampanye dilakukan melalui kunjungan ke rumah warga, sosialisasi saat pertemuan warga seperti rapat warga, pengajian maupun senam. 

Kampanye ini telah berjalan 1,5 tahun dan masih terus berjalan hingga akhir tahun 2024. Dalam periode satu setengah tahun ini PMI ingin melihat perubahan perilaku di masyarakat. Namun, mengingat waktu yang relatif pendek, tentunya perubahan perilaku ini belum terjadi secara umum. Meski demikian, sudah mulai terlihat praktik-praktik baik yang dilakukan masyarakat terkait kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana. Baik PMI Tanggamus dan PMI Manggarai juga baru menjalankan mekanisme umpan balik, yaitu proses mencatat dan merespons umpan balik, sehingga pada praktiknya tentunya menghadapi banyak tantangan. 

BERITA TERBARU

Membangun Masyarakat Tangguh Bencana

MEMBANGUN Masyarakat Aman & Tangguh Bencana (MANTAB) merupakan satu kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam program pengurangan risiko bencana. Program ini menjalankan kampanye edukasi tentang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana banjir dan longsor yang ditujukan ke sejumlah komponen masyarakat. PMI di dua daerah yang menjalankan program ini yaitu Tanggamus di Provinsi Lampung dan Manggarai di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim PMI bersama Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) menggapai beberapa kalangan di komunitas seperti komunitas sekolah, komunitas tani, keluarga, dan sejumlah tokoh masyarakat. 

Tujuan dari kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, serta melihat adanya perubahan perilaku masyarakat berkaitan dengan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko. SIBAT atau relawan berbasis masyarakat yang ada di desa-desa target menggunakan pendekatan pelibatan masyarakat dan akuntabilitas (Community Engagement and Accountability). Hal ini termasuk untuk mendapatkan umpan balik masyarakat terkait kegiatan program. Kegiatan kampanye dilakukan melalui kunjungan ke rumah warga, sosialisasi saat pertemuan warga seperti rapat warga, pengajian maupun senam. 

Kampanye ini telah berjalan 1,5 tahun dan masih terus berjalan hingga akhir tahun 2024. Dalam periode satu setengah tahun ini PMI ingin melihat perubahan perilaku di masyarakat. Namun, mengingat waktu yang relatif pendek, tentunya perubahan perilaku ini belum terjadi secara umum. Meski demikian, sudah mulai terlihat praktik-praktik baik yang dilakukan masyarakat terkait kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana. Baik PMI Tanggamus dan PMI Manggarai juga baru menjalankan mekanisme umpan balik, yaitu proses mencatat dan merespons umpan balik, sehingga pada praktiknya tentunya menghadapi banyak tantangan.