Jakarta - Selama satu minggu 25 calon manajer Bantuan Non Tunai (BNT) Palang Merah Indonesia dilatih untuk kesiapan menjalankan program BNT.
Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini berlangsung dari 12 Mei 2024 hingga 19 Mei 2024 mendatang, pelatih/fasilitator sendiri ada yang dari internal PMI, IFRC APRO (Asia Pasific Regional office) dan juga dari Cash Working Group seperti Wahana Visi Indonesia dan UN OCHA serta banyak dukungan dari IFRC, DFAT, SIAP SIAGA, dan American Red Cross.
Salah satu peserta Bramantio Bagus Widiatmoko sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini banyak hal-hal baru yang didapat apalagi fasilitator dan peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat beragam. “Saya sangat Excited sekali ketika mendengar akan ada pelatihan BNT Tingkat Manager, mengingat beberapa kali ditugaskan oleh PMI Pusat untuk mengelola layanan BNT, ternyata peserta dari pelatihan ini juga terdiri dari koordinator-koordinator yang pernah melaksanakan distribusi Bantuan Non Tunai. Banyak sekali insight yang saya dapatkan saat mengikuti pelatihan ini dari sisi pengetahuan dan keterampilan dari sisi managerial, Saya berharap setelah pelatihan ini, PMI mempunya Tim Cash yang kuat di masing-masing wilayahnya untuk pelayanan PMI dalam distribusi BNT lebih optimal” ujarnya Tio.
Puspasari Indra dari Regional CVA Coordinator, IFRC Asia Pacific Regional Office salah satu Fasilitator di kegiatan ini berharap dengan adanya kegiatan ini para manajer akan menjadi percaya diri menjalankan ataupun merancang kegiatan Bantuan Non Tunai (BNT), "Semoga para Manajer yang mengikut Pelatihan Bantuan Non Tunai (BNT) semakin percaya diri untuk merancang program BNT” kata puspa di sela kegiatan.
“Bantuan Non Tunai (BNT) yang tidak hanya baik secara operasional di lapangan, tetapi juga berkualitas rancangan programnya, dan tentunya memberikan dampak positif bagi para penyintas dalam tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana. Jangan lupa, berinvestasi dalam Kesiapsiagaan BNT supaya semakin mantap kerja-kerja kita" tambahnya.
Perlu diketahui 25 calon manajer BNT ini sebelum mengikuti kegiatan ini diseleksi secara ketat oleh Divisi Tanggap Darurat dan Pemulihan & Badan Pendidikan dan Pelatihan Palang Merah Indonesia.
Jakarta - Selama satu minggu 25 calon manajer Bantuan Non Tunai (BNT) Palang Merah Indonesia dilatih untuk kesiapan menjalankan program BNT.
Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini berlangsung dari 12 Mei 2024 hingga 19 Mei 2024 mendatang, pelatih/fasilitator sendiri ada yang dari internal PMI, IFRC APRO (Asia Pasific Regional office) dan juga dari Cash Working Group seperti Wahana Visi Indonesia dan UN OCHA serta banyak dukungan dari IFRC, DFAT, SIAP SIAGA, dan American Red Cross.
Salah satu peserta Bramantio Bagus Widiatmoko sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini banyak hal-hal baru yang didapat apalagi fasilitator dan peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat beragam. “Saya sangat Excited sekali ketika mendengar akan ada pelatihan BNT Tingkat Manager, mengingat beberapa kali ditugaskan oleh PMI Pusat untuk mengelola layanan BNT, ternyata peserta dari pelatihan ini juga terdiri dari koordinator-koordinator yang pernah melaksanakan distribusi Bantuan Non Tunai. Banyak sekali insight yang saya dapatkan saat mengikuti pelatihan ini dari sisi pengetahuan dan keterampilan dari sisi managerial, Saya berharap setelah pelatihan ini, PMI mempunya Tim Cash yang kuat di masing-masing wilayahnya untuk pelayanan PMI dalam distribusi BNT lebih optimal” ujarnya Tio.
Puspasari Indra dari Regional CVA Coordinator, IFRC Asia Pacific Regional Office salah satu Fasilitator di kegiatan ini berharap dengan adanya kegiatan ini para manajer akan menjadi percaya diri menjalankan ataupun merancang kegiatan Bantuan Non Tunai (BNT), "Semoga para Manajer yang mengikut Pelatihan Bantuan Non Tunai (BNT) semakin percaya diri untuk merancang program BNT” kata puspa di sela kegiatan.
“Bantuan Non Tunai (BNT) yang tidak hanya baik secara operasional di lapangan, tetapi juga berkualitas rancangan programnya, dan tentunya memberikan dampak positif bagi para penyintas dalam tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana. Jangan lupa, berinvestasi dalam Kesiapsiagaan BNT supaya semakin mantap kerja-kerja kita" tambahnya.
Perlu diketahui 25 calon manajer BNT ini sebelum mengikuti kegiatan ini diseleksi secara ketat oleh Divisi Tanggap Darurat dan Pemulihan & Badan Pendidikan dan Pelatihan Palang Merah Indonesia.