Keluarga para pendaki yang terdampak erupsi sejak Sabtu malam (3/12) terus berdatangan dan penuhi Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Marapi yang bertempat di Kantor Wali Nagari Batu Palano, Agam. Mereka mencari informasi keberadaan anggota keluarganya yang terdampak erupsi.
Diketahui dari 75 orang pendaki yang terdampak erupsi sore itu, 49 orang yang berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi pada hari Sabtu (3/12) sebagian dikumpulkan di posko induk sebelum diserahkan kepada keluarga. Sedangkan Survivior yang mengalami luka-luka langsung dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi. Sementara itu sebanyak 26 orang pendaki lainnya masih terdata sebagai target pencarian tim evakuasi esok hari.
Mengetahui anggota keluarganya masih belum ditemukan, Dede (28) bersama keluarganya yang lain memutuskan untuk tetap berada diposko dan ikut memantau pergerakan tim evakuasi hingga survivor ditemukan. “Sepupu saya bernama Filhan Alfiqh Faizin adalah salah satu pendaki yang belum turun sampai malam ini. Kami akan standby disini, menunggu Filhan pulang.” tutur Dede
Melihat situasi tersebut, PMI melakukan pendampingan kepada keluarga korban dengan membuka layanan RFL (Restoring Family Link) serta menjadikan Markas PMI Kabupaten Agam cabang Batu Palano sebagai tempat istirahat keluarga korban sambil menunggu informasi dari tim DVI tentang anggota keluarganya yang hilang.
“Karena survivor kita ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Padang hingga Pekanbaru - Riau, jadi keluarga yang sudah datang hari ini juga perlu kita perhatikan. Mereka butuh tempat berteduh dan makanan yang layak. PMI sudah siapkan semuanya” ujar Hidayatul Irwan, selaku Wakil Sekretaris PMI Provinsi Sumatera Barat.
Ia juga melaporkan bahwa layanan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Agam, Tim SAR serta masyarakat Batu Palano. PMI mendapat bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan keluarga korban selama proses evakuasi berlangsung, seperti selimut, masker, makanan serta minuman. “Alhamdulillah, makanan untuk keluarga korban dibantu oleh masyarakat setempat”, ucapnya
Layanan tersebut lanjut Hidayat akan dibuka hingga seluruh survivor ditemukan. “Kita juga membantu tim DVI untuk menghimpun data dari Keluarga korban melalui layanan RFL PMI” ucap Hidayat.
Keluarga para pendaki yang terdampak erupsi sejak Sabtu malam (3/12) terus berdatangan dan penuhi Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Marapi yang bertempat di Kantor Wali Nagari Batu Palano, Agam. Mereka mencari informasi keberadaan anggota keluarganya yang terdampak erupsi.
Diketahui dari 75 orang pendaki yang terdampak erupsi sore itu, 49 orang yang berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi pada hari Sabtu (3/12) sebagian dikumpulkan di posko induk sebelum diserahkan kepada keluarga. Sedangkan Survivior yang mengalami luka-luka langsung dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi. Sementara itu sebanyak 26 orang pendaki lainnya masih terdata sebagai target pencarian tim evakuasi esok hari.
Mengetahui anggota keluarganya masih belum ditemukan, Dede (28) bersama keluarganya yang lain memutuskan untuk tetap berada diposko dan ikut memantau pergerakan tim evakuasi hingga survivor ditemukan. “Sepupu saya bernama Filhan Alfiqh Faizin adalah salah satu pendaki yang belum turun sampai malam ini. Kami akan standby disini, menunggu Filhan pulang.” tutur Dede
Melihat situasi tersebut, PMI melakukan pendampingan kepada keluarga korban dengan membuka layanan RFL (Restoring Family Link) serta menjadikan Markas PMI Kabupaten Agam cabang Batu Palano sebagai tempat istirahat keluarga korban sambil menunggu informasi dari tim DVI tentang anggota keluarganya yang hilang.
“Karena survivor kita ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Padang hingga Pekanbaru - Riau, jadi keluarga yang sudah datang hari ini juga perlu kita perhatikan. Mereka butuh tempat berteduh dan makanan yang layak. PMI sudah siapkan semuanya” ujar Hidayatul Irwan, selaku Wakil Sekretaris PMI Provinsi Sumatera Barat.
Ia juga melaporkan bahwa layanan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Agam, Tim SAR serta masyarakat Batu Palano. PMI mendapat bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan keluarga korban selama proses evakuasi berlangsung, seperti selimut, masker, makanan serta minuman. “Alhamdulillah, makanan untuk keluarga korban dibantu oleh masyarakat setempat”, ucapnya
Layanan tersebut lanjut Hidayat akan dibuka hingga seluruh survivor ditemukan. “Kita juga membantu tim DVI untuk menghimpun data dari Keluarga korban melalui layanan RFL PMI” ucap Hidayat.