Air Bersih untuk Masyarakat Terdampak Banjir Luwu

LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara mendistribusikan air bersih kepada korban banjir yang terjadi di Luwu Utara. Air bersih diberikan melalui kendaraan tangki air berkapasitas 5.000 liter kepada masyarakat terdampak banjir di dua dusun, yaitu Lawewe dan Tobaki di Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara pada Jumat, 3 Mei 2024.

“Kami memobilisasi kendaraan tangki air untuk memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak banjir. Salah satunya diberikan kepada masyarakat di 2 dusun, yaitu Dusun Lawewe dan Tobaki, yang menjadi wilayah langganan banjir saat musim hujan,” kata Amiruddin, Pengurus PMI Lutra.

Ditambahkannya, bantuan air bersih adalah bantuan yang selalu diberikan kepada masyarakat di kala bencana terjadi.

“Air adalah kebutuhan dasar dan air adalah hal yang sangat dibutuhkan saat ini,” tambah Amiruddin.

Sementara itu, PMI Provinsi Sulawesi Selatan memobilisasi relawan dan mengirim bantuan bagi masyarakat terdampak di beberapa wilayah. Dijelaskan Kepala Markas PMI Sulsel, Achmad Syarif Sadi,  banjir melanda beberapa daerah, yaitu Kabupaten Luwu, Sidrap, Wajo, dan Enrekang.

“Kami telah mengirimkan beberapa paket bantuan hygiene kit atau peralatan kebersihan, selimut, dan obat-obatan termasuk juga memobilisasi relawan di wilayah terdampak banjir,” jelas Achmad Syarif.

Secara detail, bantuan yang telah dikirimkan dari gudang regional PMI Sulsel yaitu 30 paket hygiene kit di Kabupaten Sidrap, 50 paket hygiene kit di Kabupaten Wajo, dan 100 paket hygiene kit di Kabupaten Luwu.

Para relawan yang dimobilisasi saat ini juga difokuskan untuk membantu asesmen di lokasi bencana untuk melihat seberapa parah dampak bencana serta mencatat kebutuhan masyarakat. Para relawan yang diturunkan dari PMI Wajo 15 orang, PMI Luwu 40 orang ditambah relawan PMI Palopo yang ikut membantu Kabupaten Luwu 18 orang, personil dan relawan PMI Sidrap 14, serta personil PMI Sulsel 6 orang sehingga total relawan yakni 93 orang.

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan akibat curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai, sedikitnya karena bencana tersebut terdapat 8 orang meninggal dunia yakni di Kabupaten Luwu tujuh orang dan Kabupaten Sidrap satu orang.

BERITA TERBARU

Air Bersih untuk Masyarakat Terdampak Banjir Luwu

LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara mendistribusikan air bersih kepada korban banjir yang terjadi di Luwu Utara. Air bersih diberikan melalui kendaraan tangki air berkapasitas 5.000 liter kepada masyarakat terdampak banjir di dua dusun, yaitu Lawewe dan Tobaki di Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara pada Jumat, 3 Mei 2024.

“Kami memobilisasi kendaraan tangki air untuk memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak banjir. Salah satunya diberikan kepada masyarakat di 2 dusun, yaitu Dusun Lawewe dan Tobaki, yang menjadi wilayah langganan banjir saat musim hujan,” kata Amiruddin, Pengurus PMI Lutra.

Ditambahkannya, bantuan air bersih adalah bantuan yang selalu diberikan kepada masyarakat di kala bencana terjadi.

“Air adalah kebutuhan dasar dan air adalah hal yang sangat dibutuhkan saat ini,” tambah Amiruddin.

Sementara itu, PMI Provinsi Sulawesi Selatan memobilisasi relawan dan mengirim bantuan bagi masyarakat terdampak di beberapa wilayah. Dijelaskan Kepala Markas PMI Sulsel, Achmad Syarif Sadi,  banjir melanda beberapa daerah, yaitu Kabupaten Luwu, Sidrap, Wajo, dan Enrekang.

“Kami telah mengirimkan beberapa paket bantuan hygiene kit atau peralatan kebersihan, selimut, dan obat-obatan termasuk juga memobilisasi relawan di wilayah terdampak banjir,” jelas Achmad Syarif.

Secara detail, bantuan yang telah dikirimkan dari gudang regional PMI Sulsel yaitu 30 paket hygiene kit di Kabupaten Sidrap, 50 paket hygiene kit di Kabupaten Wajo, dan 100 paket hygiene kit di Kabupaten Luwu.

Para relawan yang dimobilisasi saat ini juga difokuskan untuk membantu asesmen di lokasi bencana untuk melihat seberapa parah dampak bencana serta mencatat kebutuhan masyarakat. Para relawan yang diturunkan dari PMI Wajo 15 orang, PMI Luwu 40 orang ditambah relawan PMI Palopo yang ikut membantu Kabupaten Luwu 18 orang, personil dan relawan PMI Sidrap 14, serta personil PMI Sulsel 6 orang sehingga total relawan yakni 93 orang.

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan akibat curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai, sedikitnya karena bencana tersebut terdapat 8 orang meninggal dunia yakni di Kabupaten Luwu tujuh orang dan Kabupaten Sidrap satu orang.